Di halaman depan rumah, ditumbuhi beberapa pohon petai cina. Di bagian depan dan belakang rumah, terdapat beranda yang dilengkapi tangga setinggi 1,5 meter yang dihiasi ornamen-ornamen berupa motif ukiran kayu di kedua sisinya. Di halaman rumah, terdapat sebuah pendopo kecil. Bangunan pendopo kecil tersebut, merupakan tempat yang digunakan Pitung untuk pertemuan atau menerima tamu.

Untuk melihat rumah tersebut, terdapat dua jalan yang menuju kesana, melalui darat atau menggunakan perahu penyeberangan. Apabila kita menempuh jalan darat, bisa menggunakan angkutan umum dari Terminal Tanjung Priok, sekitar 15 km ke arah Rorotan. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek (sepeda/motor), dan kita masih harus menyusuri jalan tanah sejauh 3 km.
Apabila kita menggunakan kendaraan pribadi, kita dapat menitipkannya pada rumah-rumah penduduk setempat—yang telah terbiasa menerima kedatangan pelancong yang akan berkunjung ke rumah tersebut—yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi Rumah Pitung. Selain melalui jalan darat, kita bisa juga menggunakan perahu penyeberangan untuk melintasi jarak sekitar 50 meter sampai ke Kampung Marunda Pulo. Kemudian, kita masih harus menempuh jarak kira-kira 200 meter untuk dapat mencapai lokasi tujuan.
Pada hari libur nasional kemarin 29 Juni 2011 yang bertepatan dengan hari Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, ratusan warga Jakarta sejak pagi hingga sore hari menyerbu Masjid Al-Alam yang tak jauh dari rumah Si Pitung. Kedatangan mereka ke lokasi tersebut selain untuk melakukan peribadatan di masjid tersebut, juga ingin berwisata di rumah pahlawan yang berasal dari Betawi tersebut.
[source]
No comments:
Post a Comment